Assalamu'alaikum sahabat tercinta....
Sambil menikmati udara hari ini dan suasana tertentu di daerah Anda....
Perkenankahlah saya bertanya :
Terlepas Anda merayakan atau tidak merayakan tahun baru, apakah Anda ingin menggunakan awal tahun ini sebagai cara untuk membuat rencana, atau istilah kerennya Resolusi Awal Tahun?
Mungkin jangan-jangan Anda sudah capek dengan resolusi tiap tahun lalu yang cenderung tidak mencapai hasil?
JIka Anda ingin membuat rencana pribadi Anda untuk 2015, maka saatnya untuk melakukannya dengan menggunakan cara istimewa di bawah ini.
Sebelum Anda membuat rencana resolusi untuk tahun 2015 ini, tentu saja kita sudah sama-sama mahfum bahwa semua pencapaian goal di dunia ini adalah atas ijin Allah Yang Maha Kuasa. Tugas kita adalah mengupayakan/ berikhtiar, menggunakan semua keilmuan yang sudah diberikan olehNya, dan fungsi-fungsi tubuh yang dikaruniaNya, seperti: pikiran, indra, kemampuan imajinasi, dll.
Baiklah,
Sambil terus membaca tulisan ini dilayar, tentunya sudah diketahui bahwa memiliki 'tujuan yang jelas' demikian penting untuk setiap orang, ini seperti memberi ‘gawang’ bagi para pemain sepakbola, jadi mereka tahu perlu menuju kemana untuk menyarangkan bola.
Memiliki 'tujuan yang jelas', juga seperti seperti memberi lampu mercusuar untuk memberi arah bagi kapal yang berada di tengah kegelapan laut luas.
Nah, apa syarat-syarat membuat suatu goal, agar kita semua lebih mudah mencapainya?
Anda kemungkinan besar sudah pernah mendengar mengenai konsep SMART dalam pembahasan goal di ilmu Manajemen. Bahwasanya suatu goal perlu dibuat secara:
- Specific atau memiliki kejelasan
- Measurable atau dapat diukur
- Achievable/Attainable : dapat dicapai
- Realistic atau Realistis
- Time Based atau berbasis waktu
Sambil Anda menilai apakah goal yang Anda buat di awal tahun ini sudah memenuhi konsep SMART ini, maka Anda boleh mulai memperbaikinya.
Orang-orang, biasanya pusing dengan poin: Attainable dan Realistic. Padahal sebenarnya ke 2 poin itu "hanya" lah suatu state of mind, yang bisa Anda program pakai NLP dengan mudah.
2 hal ini yang sering dituduh sebagai biang kerok goal yang tidak tercapai?
Caranya bagaimana?
Sebelum Anda memutuskan membaca lebih jauh, karena tulisan yang bermanfaat ini bisa mengubah kebiasaan hidup Anda. Maka silahkan melanjutkan membaca, hanya jika Anda benar-benar ingin berubah kehidupan di tahun ini dst. Jika tidak, cukup berhenti disini dan Anda boleh langsung men-share saja untuk kawan Anda yang lebih memerlukannya. Sebab, artikel panjang ini memberikan manfaat sampai ke level "how to", bukan cuma teori saja.
Jika Anda adalah praktisi NLP, tentu sudah tahu bahwa NLP bergerak lebih jauh dari sekedar konsep SMART itu. Dengan NLP, maka kita bisa menyempurnakan konsep SMART dengan cara membuatnya memenuhi suatu kondisi tertentu yang disebut Wellformed Condition of Outcome (WFO).
Ide dasarnya adalah, jika suatu goal disusun dalam suatu kondisi yang memenuhi WFO, maka goal itu akan lebih mudah dimengerti oleh pikiran (ramah pikiran). Bukankah jika suatu goal disusun dengan cara yang dimengerti pikiran, maka akan dirasakan sebagai attainable dan realistik?
Nah!
Ramah pikiran artinya juga bahwa goal itu terhindar dari setiap keambiguan, sehingga menjadi benar-benar tajam dan jelas, dan disusun sesuai dengan cara kerja pikiran.
Caranya adalah membuat bawah sadar memahaminya, karena disusun dengan suatu bahasa yang berbasis indrawi.
Ingat, bawah sadar tidak mengerti pikiran konseptual, sebaliknya bawah sadar berpikir dengan bahasa indrawi (gambaran, suara, perasaan).
Dengan demikian, jika goal Anda disusun dengan cara WFO yang sesuai dengan cara kerja pikiran, maka akan mempermudah bagi Anda untuk mencapainya.
Ingat:
Conscious Mind = Goal Setter
Unconscious Mind = Goal Getter
Alasan utama kenapa goal sering tidak tercapai adalah, goal itu hanya dipahami oleh pikiran sadar, sementara pikiran bawah sadar justru menarik Anda ke arah lain, yakni ke arah melakukan kebiasaan sehari2 yang tidak menunjang ke goal Anda. Proses ini terjadi di level unconscious, secara otomatis.
Maka, ketika Anda pilih untuk memastikan unconscious mind Anda memahami goal Anda, maka ini akan mempengaruhi kebiasaan Anda. Dengan demikian proses pencapaian goal terjadi secara unconscious alias otomatis juga. Bukankah ini enak?
#Wellformed Condition of Outcome#
Sebuah goal akan disebut memiliki kondisi yang wellformed, saat disusun memenuhi 5 kondisi di bawah ini:
1. Goal perlu dibuat dalam bentuk kalimat positif (hindari kata 'tidak & jangan').
Ingat bawah sadar tidak bisa memproses goal yg dimulai dari kata "tidak".
(Sebaliknya, jikalau Anda hendak membuat larangan, silahkan boleh memakai kata jangan, karena untuk dihindari.)
2. Goal perlu didefinisikan dengan bahasa yang berbasis indrawi. Pikiran bawah sadar mengerti, seperti apa Gambaran, Suara dan Rasa ketika goal itu tercapai. Dengan demikian goal ini menjadi measurable dan dimengerti pikiran.
3. Goal perlu menjaga "intensi positif" dari kondisi saat ini, dengan membawa 'intensi positif' itu ke kondisi goal sehingga tidak menjadi pemboikot.
Maksudnya, jika ada semacam "keuntungan tidak langsung" dari situasi goal saat belum tercapai (misal 'comfort zone' tertentu) dimasa kini, maka keuntungan tidak langsung itu perlu diketahui apa, dan diberikan jalan pemuasan lain, pada saat kondisi goal 'sudah tercapai'.
Misal, goal ingin berhenti merokok, padahal ada "manfaat lain" dari perbuatan merokok, misal jadi kreatif. Maka anda perlu cari cara lain untuk bisa kreatif, saat sudah tidak merokok. Ada banyak cara untuk ini.
4. Goal perlu memiliki efek yang bersifat ekologis. Sehingga tidak ada yang membuat 'parts' kita merasa ragu karena adanya in-ekologi. Demikian pula ekologis dengan dunia eksternal.
5. Goal perlu dimulai dan dijaga kelangsungannya oleh orang yang menginginkannya. Sehingga tidak memberikan alasan untuk tidam tercapai karena tidak adanya dukungan faktor luar itu.
Yaaa...,
Saat Anda menyusun goal Anda menjadi memenuhi kondisi WFO seperti di atas, maka Insya Alloh pikiran sadar dan bawah sadar Anda sama-sama mempercayai goal tersebut bisa dicapai. Dengan demikian akan menjadi lebih mudah bagi Anda untuk mencapai dan merealisasikannya.
Kenapa demikian? Karena pikiran Anda mengerti lebih baik mengenai goal Anda, keraguan dan ambiguitas dilenyapkan, dan lebih mudah diingat oleh bawah sadar, sekaligus menjadi lebih bersifat otomatis. Ingat bawah sadar bekerja secara otomatis.
Semoga, upaya kita itu tetap selalu mendapat ridho dariNya. Sehingga goal itu benar2 diijinkan olehNya untuk kita dapatkan....
Aamiin~
Andre Raditya
Sumber : WA